Air permukaan adalah salah satu sumber air yang sering digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti minum, memasak, dan mandi. Namun, konsumsi air permukaan yang tidak bersih dan terkontaminasi dapat menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari gangguan lambung hingga kanker.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 21% masyarakat Indonesia masih mengkonsumsi air permukaan yang belum diolah dengan baik. Hal ini tentu menjadi masalah serius, mengingat air permukaan rentan terkontaminasi oleh berbagai zat kimia dan bakteri yang berbahaya bagi kesehatan.
Salah satu dampak buruk dari konsumsi air permukaan yang terkontaminasi adalah gangguan lambung. Zat-zat berbahaya dalam air bisa menyebabkan kerusakan pada lambung dan menyebabkan berbagai gejala tidak nyaman, seperti mual, muntah, dan diare. Jika dibiarkan terus-menerus, gangguan lambung ini bisa berkembang menjadi penyakit yang lebih serius, seperti tukak lambung dan gastritis.
Selain itu, konsumsi air permukaan yang terkontaminasi juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker. Zat-zat kimia berbahaya dalam air dapat merusak sel-sel tubuh dan menyebabkan pertumbuhan sel kanker. Beberapa jenis kanker yang dapat disebabkan oleh konsumsi air yang terkontaminasi antara lain kanker hati, kanker usus, dan kanker ginjal.
Untuk itu, penting bagi masyarakat untuk memperhatikan kualitas air yang mereka konsumsi. Sebaiknya air permukaan diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi, misalnya dengan cara direbus atau menggunakan alat penjernih air. Selain itu, perlu juga diadakan program pengolahan air bersih di setiap desa atau kota untuk memastikan ketersediaan air bersih yang aman untuk dikonsumsi.
Dengan demikian, kita dapat mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh konsumsi air permukaan yang terkontaminasi. Kesehatan adalah hal yang paling berharga, jadi jangan mengabaikan kualitas air yang kita konsumsi. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya air bersih dan aman untuk kesehatan.