Menjelang menopause, wanita sering kali mengalami perubahan hormonal yang dapat memengaruhi kesehatan mental mereka. Salah satu masalah yang sering dialami oleh wanita saat memasuki masa perimenopause adalah depresi.
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh para ahli kesehatan di Indonesia, sekitar 40 persen wanita berisiko mengalami depresi saat memasuki masa perimenopause. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormonal yang terjadi dalam tubuh wanita, yang dapat memengaruhi suasana hati dan kesejahteraan mental mereka.
Depresi pada wanita saat perimenopause dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan fisik dan mental mereka. Wanita yang mengalami depresi cenderung merasa lelah, kehilangan minat pada aktivitas sehari-hari, sulit tidur, dan merasa sedih atau putus asa secara terus-menerus.
Untuk mengatasi depresi saat perimenopause, penting bagi wanita untuk mencari bantuan medis dan dukungan dari orang-orang terdekat. Dokter dapat membantu dalam menentukan pengobatan yang tepat, seperti terapi hormon atau terapi psikologis, untuk membantu mengatasi gejala depresi.
Selain itu, penting bagi wanita untuk menjaga kesehatan fisik dan mental mereka dengan gaya hidup sehat. Mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan melakukan aktivitas yang menyenangkan dapat membantu mengurangi risiko depresi saat perimenopause.
Dengan perawatan yang tepat dan dukungan yang cukup, wanita dapat mengatasi depresi saat perimenopause dan tetap menjalani kehidupan yang sehat dan bahagia. Jadi, jangan ragu untuk mencari bantuan jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala depresi saat memasuki masa perimenopause.